BERAMAL DENGAN NYATA, SEBELUM DATANG SUATU HARI YANG BELUM NYATA

Attamany

Aku menanggung pasukan maka aku tak mengapa Aku ‘kan sambut ia atau pun yang selainnya Aku miliki jiwa merindukan sesuatu yang mulia Akan binasa kelak atau akan kutunaikan hasratnya

Kepada Para Penggengam Bara (1)


Sejarah kembali terulang, jalan cerita sejarah dari zaman ke zaman tidak pernah berubah. manusia dan pemerannya boleh berubah, peralatan-peralatan boleh berkembang pesat; akan tetapi pentas sejarah tetaplah baku; kisah permusuhan hanya satu, yaitu kebenaran melawan kebatilan; Islam memerangi kekafiran, kejahiliyahan, dan kemunafikan yang terselubung.

Sementara orang-orang lemah dan bernyali rendah memgang tongkat pada bagian tengahnya; satu sisi ia menyatakan bergabung dengan umatnya, tapi di sisi lain ia lebih mengedepankan kepentingan dunianya sembari menunggu kabut tersingkap dan peperangan berakhir dengan maksud bergabung dengan kelompok yang kuat dan menumpang kapal pihak yang menang. Sungguh teramat jelek apa yang diperbuat orang-orang seperti ini.

Tapi mereka dihentikan oleh orang-orang rabbaniyyun, yang mengangkat bendera di zaman kerusakan, mengangkat kepala di zaman kehinaan, tekad mereka mengarungi angkasa, pergi menuju Allah, Dzat Yang Maha Melihat lagi Maha Mnedengar, meneladani sang pembawa peringatan dan kabar gembira, Muhammad Sholallohu 'alayhi wassalam, mereka orang-orang asing yang wajahnya hangus terbakar angin keterasingan, kaki mereka yang tanpa alas kaki meneteskan darah di sahara yang berkobar oleh api permusuhan. Tidak ada pintu yang mau menerima mereka sehingga mereka mengetuk pintu langit, lalu dibukalah pintu tersebut untuk mereka, langsung dari tengah-tengah surga untuk menghidupkan hati. Tersirat kegembiraan iman dalam diri mereka, sehingga tidak ada seorang-pun dari mereka yang mundur karena mereka marah demi agamanya, walaupun seluruh dunia bersatu-padu membidiknya.

Ummatku....

Sungguh, bahaya telah mencapai klimaksnya. Orang-orrang zalim telah melampaui batas, dan di negeri kita bertebaran orang-orang jahat, serigala-serigala, bahkan anjing-anjing pun, telah berani lancang kepada kita. Semntara manusia tengah kebingungan mencari solusi di tengah fatamorgana padang pasir, padahal solusi itu ada di hadapan mata mereka! Solusi itu adalah jihad fi sabillah.

*catatan Ulama Tsughur

Kemuliaan mampu diraih bukan dengan harta dan tahta, namun dengan mempelajari ilmu syar'i. Sehingga apabila kita telah mendapatkannya, maka insyaaAllah mampu membedakan antara haq dan bathil. Dakwah Tauhid adalah prioritas utama yang harus dihadapkan kepada umat, realisasi yang berat namun inilah sebuah kemuliaan.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan dikomentari dengan kata-kata yang bijak...

Galeri

Admin
0838 xxx xxx
Bogor, Indonesia

Kirim Pesan Untukku